Kesenian Ganong dan Jathilan
Kare, Madiun

Salah satu kesenian khas Daerah Ponorogo juga dikembangkan di Desa Kare. Sanggar Seni Singo Mudho Manunggal salah satu sanggar yang menjadi tempat dikembangkannya Seni Ganong, Jathilan, dan Reog Ponorogo yang dikelola oleh Pak Dicky. Sebelum sanggar ini berdiri Pak Dicky melatih di TK Kare dan mengikuti paguyuban seni reog, karena lama kelamaan paguyuban itu sepi karena orang-orang mulai menghilang akhirnya beliau bertekat untuk membangun sanggar sendiri. Anggota sanggar ini adalah anak-anak usia 5 tahun sampai 11 tahun baik di Desa Kare maupun luar Desa Kare. Namun sanggar ini masih belum memiliki dadak merak sehingga saat ada job event beliau menyewa dari luar Daerah Madiun.

Jathilan ini pada awalnya ditarikan oleh laki – laki yang halus, berparas ganteng atau mirip dengan wanita yang cantik. Gerak tarinya pun lebih cenderung feminin. Sejak tahun 1980 –an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan PRJ (Pekan Raya Jakarta), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin. Ciri – ciri kesan gerak tari jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah dan genit. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama mlaku (lugu) dan irama ngracik.